Kamu adalah alasan mengapa aku bahagia tanpamu.
Disuatu hari yang cerah aku terbangun dari tidurku yang terlelap.
seperti pagi sebelumnya. Aku bergegas mengambil handphone ku yang ku letakkan disamping tempat tidurku.
pagi ini menjadi pagi paling indah setelah pagi sebelumnya. ya,sebuah chat "selamat pagi' dari nya yang singkat membuat aku lebih bersemangat menjalani hari-hariku,ditambah lagi secangkir teh manis dan pemandangan yang amat cerah membuat pagi ini lebih manis.
beberapa hari silang setelah diucapkan "selamat pagi" keadaan berubah menjadi buruk,aku yang biasanya terlihat bahagia dihari sebelumnya menjadi aku yang terlihat murung. ya,seperti melihat kamu bergandeng tangan dengannya.
mengapa? jawabannya itu "kamu".
mengapa "kamu?" ya karna aku merasa semua sudah tidak seindah dulu,sifat nya yang berubah menjadi dingin membuatku kaget seketika.
dihari itu aku merasa sedang diterpa masalah hebat hingga aku merasa ini hanyalah tantangan dan ujian yang harus aku hadapi.
hari demi hari aku lewati sendiri tanpa sepinggal kata dan chat darinya. Hanya sebatas chat dari sahabat-sahabat dan grup kelas
aku selalu menunggumu,tapi nyatanya? aku mulai sadar bahwa aku bukanlah yang kamu inginkan. tapi, apa kamu tau? aku diam-diam memikirkanmu
dulu,
aku memiliki tekad "I promise to stay, if you promise to never leave." tapi,itu semua hanyalah hayalan sesaat...
kamu adalah seseorang yang telah merubah hari-hariku.
kamu adalah orang yang telah memberiku pelajaran hidup.
kamu adalah orang yang selalu aku banggakan dihadapan teman-temanku,walau nyatanya kamu adalah orang yang selalu membuatku terpuruk.
lantas?
perjuangan apalagi yang harus dilakukan? kalau kamu saja tidak pernah peduli dengan kehadiranku didalam hidupmu. aku tidak pernah berfikir kalau akan menjadi seperti ini.
jangankan berfikir untuk kamu pergi,berfikir kamu akan meninggalkan ku itu saja tidak pernah. namun,jika itu yang terbaik ingin berkorban sebagaimana rupa pun aku tidak bisa membuatmu kembali kepelukanku.
Aku sempat merenung kesepian,aku diam-diam memikirkanmu tanpa peduli diriku. Namun,aku mulai sadar bahwa aku harus bangkit dan menjadi orang yang paling bahagia.
Pagi ini aku bergegas pergi kesekolah,seperti hari-hari sebelumnya. Aku memasang muka ceria dengan hati yang amat rapuh,aku menyapa guru,dan teman-temanku yang berada disini.
Tapi,apa kamu tau?
disaat aku berada ditengah-tengah teman-temanku,aku merasa mereka lah orang yang beruntung karna setiap sepanggal cerita mereka membuatku iri padanya.Tapi,itu bukan alasan bagiku untuk bangkit kembali.
Mereka nampak bahagia menceritakan kekasih pujaan hati mereka yang sangat mencintai mereka tulus apa adanya.
Apa yang aku lakukan? aku hanya diam mendengar cerita mereka dengan wajah yang tersenyum namun hati dan fikiran mengacu pada "Dia". ya. dia yang membuatku menjadi orang paling bodoh kemarin. Aku hanya tertawa saat mendengar cerita asik mereka bersama kekasih pujaan hatinya.
Saat aku sedang berbahagia, ada saja lontaran pertanyaan yang membuatku harus memikirkan "Dia" lagi. Pertanyaan dari salah satu sahabatku "Aku sangat senang kamu bisa tertawa kembali,Apakah kamu sudah kembali padanya?" Aku dengan lentang menjawab 'Tidak'.
Lalu,Sahabatku bertanya kembali "Lantas? apa kamu tidak ingin memperjuangkannya lagi?".
Aku diam,
ya,aku diam. Setelah itu aku menjawab "Harus berjuang seperti apalagi? Aku sadar bahwa aku telah memperjuangkan orang yang salah,orang yang tidak pernah menginginkan aku didalam hidupnya"
Lalu sahabat-sahabatku memeluk erat diriku dan kamipun bertekad untuk saling berbagi dan saling melengkapi.
"kring..... kring...." bel pulang berbunyi,aku bergegas untuk segera pulang.
sesampainya dirumah,aku kembali menjalankan rutinitasku,
sesaat aku memikirkannya lagi,aku kembali merenung. Lalu aku sempat berkata didalam hatiku,untuknya. "Ingat,
ini semua keinginanmu, bukan aku. Jika suatu saat hari ada penyesalan, penyesalan itu hanya akan datang kepada orang yang menginginkannya terlebih dahulu"
Aku sadar, bahwa tidak semua harus diperjuangkan,seperti saat aku memelukmu erat-erat.Bila ternyata dirimu tidak ditakdirkan untuk-ku,mau berjuang seperti apapun kamu akan tetap pergi meninggalkan ku sendiri.
ingat,
kamu harus bahagia,jangan sampai sia-sia telah melepasku begitu saja.
mungkin memang benar kata orang. Kalau membenci atau menyayangi seseorang hanya perlu terbiasa saja. Ya,terbiasa diperhatikan kemudian menjadi sayang,terbiasa dikecewakan maka akan tumbuh kebencian. Tapi aku tidak, aku tetap menyayangimu walau kamu telah menyakiti ku.
Dapat mengenalmu,dan memahami-mu adalah alasan mengapa aku bahagia sempat memilikimu. Sebejat apapun kamu,kamu punya nilai lebih dimataku.
Aku tidak peduli bagaimana kehidupanmu
Aku tidak peduli bagaimana kesulitanmu
yang aku tau hanyalah menjadi orang pertama yang menolongmu disaat kamu terjatuh....
Tapi,sungguh.....
Aku terlalu lelah menunggumu yang telah membuatku jatuh sendiri.
Aku terlalu lelah untuk berfikir kalau apapun yang kita punya adalah sesuatu yang nyata, ya. Nyata seperti aku mencintaimu.
Aku terlalu lelah untuk memungut kepingan kepercayaan yang telah aku berikan kepadamu,lalu kamu hancurkan begitu saja.
Aku terlalu lelah untuk mencintaimu yang sudah jelas nyatanya kamu tidak pernah menganggap ku ada didalam hidupmu.
kehidupan itu berjalan kedepan,mereka yang tetap berharap pada masa lalu,akan jatuh tertinggal dibelakang. Namun,aku lebih memilih untuk jatuh tertinggal dibelakang dan menunggumu disini.
Aku tentu sama sekali tidak menyesali yang sudah terjadi,Aku tidak pernah merasa tersaingi oleh masalalu-mu, Aku hanya sedikit merasa iri. ya. iri kepadamu,karena kamu begitu cepat mengenal orang-orang baru yang kamu pilih,aku hanya iri kepada masalalu-mu yang selalu kamu banggakan dan kamu perjuangkan hingga detik ini. sementara itu,apa kamu lupa? bahwa kamu pernah mengumpulkan waktu untuk bersamaku walau hanya via Telephone. Apa kamu lupa? kita pernah bermimpi untuk mewujudkan keingininan yang kita inginkan bersama.
tapi,aku tidak pernah memaksamu untuk kembali bersama-ku. Yang aku inginkan adalah kamu cepat sadar bahwa ada orang yang selalu berada di sampingmu dan menggenggam erat tanganmu saat kamu sedang terpuruk.
jika jawabanmu adalah "aku masih ragu kepadamu"
Jika kamu ragu kepadaku,mengapa kamu memilihku diawal perkenalan kita?
mengapa kamu tidak memilih ribuan wanita diluar sana yang meninginkan dirimu untuk bersamanya?
Aku selalu tau ketika kamu sedang berbohong,tapi,aku simpan rapat-rapat itu agar kamu merasa lega dan bahagia telah berhasil membohongiku.
Kemarin kamu menahanku agar aku tidak pergi dan tetap bersamamu, Lantas sekarang? Justru kamu yang meninggalkan aku sendiri disini tanpa sepenggal kata perpisahan yang kamu lontarkan dari bibirmu.
Dahulu kamu yang mengajariku apa itu arti kebahagiaan,namun sekarang? kamu juga yang mengajariku apa arti luka yang amat terpendam.
Jika kamu memang ingin pergi, maka pergilah. Tak usah hiraukan aku, luka ini aku bisa mengobatinya sendiri. Tapi satu yang ku minta, jangan pernah berfikir untuk kembali, apalagi saat luka ini telah terobat.
biarkanlah luka yang mendewasakanku. Dan biarlah perih yang melatih ragaku agar aku bisa menjadi pribadi yang dewasa seperti yang kamu inginkan.
Untuk saat ini biarkan aku menangis,Sebab tidak semua kata mampu mewakili rasa. Barangkali itu sebabnya Tuhan menciptakan air mata ini.
tapi,
kamu tenang saja, aku tidak pernah berniat buruk padamu atau bahkan ingin membalas sedikit rasa sakitku ini padamu. Aku Cukup panjatkan selisan doa untukmu agar kau selalu bahagia bersama kalbumu
Terkadang aku tak mengerti mengapa waktu begitu sulit mempertemukan. Seperti aku dan kamu dipertemukan dan dipisahkan secepat ini. Aku sering merindukan-mu tapi rindu ini hanya dapat ku ungkapkan melalui sebuah tulisan ini.
Tak perlu berharap untuk kembali demi meminta maaf. Tenang saja,kesalahanmu sudah kumaafkan, bila kau rindu kenang aku di sepertiga malammu bahkan disaat kamu ingin memejamkan mata atau membuka matamu,aku siap menjadi bayangan untuk melepas rindumu padaku.
Aku sadar bahwa aku bukanlah bagian dari kebahagiaanmu,namun. Aku selalu bahagia pernah menjadi bagian dalam hidupmu dan mengisi hari-harimu walaupun dengan waktu yang amat singkat.
Jika kamu membenciku,itu wajar. Tapi,satu hal yang kamu harus ingat. "Kita adalah sepasang yang pernah saling memperjuangkan, walaupun kini ada yang bertahan dan ada yang meninggalkan" ya,aku yang disini selalu bertahan untukmu dan kamu disana yang sediakala meninggalkanku.
Sebenarnya,
Bukan kamu yang meninggalkanku, tapi aku yang membiarkanmu pergi, Jangan berpikir bahwa aku kehilanganmu, karna pada waktuya kamulah yang merasa kehilanganku nanti.
Disaat kamu merindukan-ku,aku hanya bisa tertawa dan tersenyum karna luka yang kamu rasakan nanti adalah luka yang aku dapat dan aku rasakan sekarang.
Aku selalu tampak bahagia tanpamu,aku selalu tersenyum bahkan tertawa disemua keadaan.
bukannya aku tidak merindukan-mu,aku hanya tidak ingin kamu tau bahwa aku rapuh karnamu.
Aku memang tidak pernah menyapa-mu lebih dulu,aku punya sebab tertentu,bukannya aku tidak perduli terhadapmu atau bahkan sudah melupakanmu tetapi,sebabnya adalah karena aku lebih suka diam,ya. diam karna menantimu untuk kembali ke pelukan-ku.
mungkin,
Hanya aku yang mengharapkanmu untuk kembali kepadamu dan menghabiskan waktu bersama lalu memulai sebuah hubungan baru,ya,hubungan tanpa kebohongan sedikitpun.
Aku pernah mencintai seseorang tanpa sebab,sama seperti aku mencitaimu dengan waktu yang amat singkat. dan sampai pada akhirnya ia membuatku terbiasa tanpa kehadirannya,seperti yang kamu lakukaan sekarang. Kamu yang jarang memberiku kabar sampai aku mencemaskammu setiap saat.
Hujan saja memberi kabar lewat mendungnya, bagaimana dengan aku yang amat rindu padamu? apakah ada kabar untukku? hmmm...sepertinya itu tidak akan terjadi.
Dahulu,aku sempat berfikir bahwa wanita patut untuk diperjuangkan dan lelaki patut memperjuangkan wanita serta menjaganya.
Namun sekarang?
semuanya berbeda. ya,berbeda. Justru yang aku lakukan sekarang adalah memperjuangkanmu serta menjagamu lewat doa yang aku panjatkan tiap harinya untuk kebaikanmu sehari-hari.
Silahkan jadikan aku tempat persinggahanmu untuk saat ini, tempatmu menaruh rasa, lalu pergi tanpa pamit. Tenanglah, kau memang pantas bahagia sekarang,terluka?terluka itu bagianku saat ini.
Tapi,tenang saja. semua ini akan berbalik pada waktunya.
Berbahagialah saat ini,habiskan waktumu untuk bersenang-senang dengan wanita yang kamu pilih sebagai penggantiku,bahagiakan mereka seperti kamu menjaga dan membahagiakanku pada awal pertemuan kita, jadikan ini suatu kenangan yang amat pait. Aku selalu merindukan tiap bait chat yang pernah kamu berikan padaku.
Jika suatu saat nanti perempuan-mu itu menyakitiku atau Jika kau lelah karna terlalu cape mengejarnya, kembalilah padaku,janganlah bersedih,jangan merenung karna aku tidak ingin melihatmu bersedih. Lihatlah kebelakang akan ada aku yang selalu berada disisimu walaupun aku jauh disini dan kamu disana. Aku akan tetap selalu membuka perasaan dan hatiku kepada orang yang aku cintai tanpa memikirkan bahwa aku pernah terluka karna-nya.
Komentar
Posting Komentar